Posts

MATERI 7 "Tissue Culture Techniques & Applications In Plant Production and Quality"

Teknik dan Aplikasi Kultur Jaringan dalam Produksi dan Kualitas Tanaman Jevanya Erinne Angelique Manurung | 23025010022 | A025 Teknik kultur jaringan yang digunakan dalam produksi dan peningkatan kualitas tanaman. Kultur jaringan merupakan metode perbanyakan tanaman secara in vitro yang memungkinkan reproduksi tanaman dalam kondisi steril dan terkontrol. Beberapa teknik yang dibahas meliputi pembentukan benih sintetis, produksi tanaman haploid melalui kultur anter dan mikrospora, serta konservasi embrio pada persilangan antarspesies. Masing-masing teknik ini memiliki peran penting dalam pengembangan tanaman dengan karakter unggul, baik untuk keperluan komersial maupun penelitian. 1. Pembentukan Benih Sintetis Benih sintetis merupakan benih buatan yang dihasilkan dari embrio somatik yang dilapisi dengan bahan pelindung buatan. Teknologi ini memungkinkan perbanyakan tanaman tanpa harus melalui proses pembentukan biji secara alami, sehingga sangat berguna dalam konservasi dan produksi...

MATERI 6 "SOMACLONAL VARIATION"

VARIASI SOMAKLONAL  23025010022 | J EVANYA ERINNE ANGELIQUE MANURUNG | A025   Variasi somaklonal merupakan fenomena yang terjadi dalam regenerasi tanaman secara in vitro melalui kultur jaringan. Dari gambar yang ditampilkan, terlihat adanya perbedaan signifikan antara tanaman induk dan mutan, baik dari segi ukuran, bentuk daun, hingga hasil produksi. Perubahan ini dapat terjadi karena mutasi genetik yang muncul selama proses kultur jaringan, yang menyebabkan ekspresi sifat baru pada tanaman. Selain itu, faktor lingkungan dalam kultur jaringan juga turut mempengaruhi ekspresi genetik yang berkontribusi terhadap variasi somaklonal. Variasi somaklonal dapat dirangkum menjadi dua jenis utama, yaitu variasi yang bersifat genetik (heritable) dan epigenetik (non-heritable). Variasi genetik terjadi akibat mutasi atau perubahan DNA yang dapat diwariskan ke generasi berikutnya, sehingga frekuensinya lebih tinggi. Sementara itu, variasi epigenetik lebih disebabkan oleh stres lingkungan...

MATERI 5 "PROTOPLAST FUSION (SOMATIC HYBRIDIZATION)

 Fusi Protoplasma (hibridisasi somatik) 2025010022 | JEVANYA ERINNE ANGELIQUE MANURUNG | A025      Protoplasma adalah sel tumbuhan yang dinding selnya telah dihilangkan sebagian atau seluruhnya menggunakan metode mekanis atau enzimatis. Protoplasma disebut juga sebagai sel telanjang karena hanya mengandung komponen tanpa sel dinding sel. Protoplasma memiliki aktivitas biologi yang tinggi dan menjadi bahan utama dalam berbagai teknik bioteknologi. Salah satu teknik yang memanfaatkan protoplas adalah fusi protoplas, yang bertujuan menghasilkan hibrida baru melalui penggabungan dua sel dari spesies yang berbeda. Fusi protoplas dapat terjadi secara spontan maupun terinduksi dengan bantuan bahan kimia atau metode lain. Fusi spontan terjadi karena kontak fisik selama proses isolasi, sedangkan fusi terinduksi menggunakan metode seperti chemofusion, elektrofusi, atau fusi mekanis. Dalam lingkup spesies yang sama, fusi protoplas intraspesifik memungkinkan persilangan antara s...

MATERI 4 "SOMATIC EMBRYOGENESIS"

EMBRIOGENESIS SOMATIS 23025010022 | JEVANYA ERINNE ANGELIQUE MANURUNG | A025  Embriogenesis somatik merupakan proses pembentukan embrio dari sel-sel somatik atau sel tubuh yang bukan berasal dari gamet. Proses ini dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, seperti embrio petualangan yang berkembang langsung dari organ atau embrio lain. Selain itu, ada embrio partenogenetik yang terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi dan embrio androgenetik yang berasal dari gamet jantan. Semua jenis ini termasuk dalam kategori embrio non-zigot, yang artinya mereka terbentuk tanpa melalui proses pembuahan. Pada sistem kultur jaringan, embriogenesis somatik digunakan untuk menggambarkan perkembangan embrio secara lengkap dari sel vegetatif. Eksplan dari berbagai sumber dapat digunakan dalam proses ini untuk menghasilkan embrio dalam kondisi laboratorium. Proses embriogenesis ini melalui beberapa tahapan, mulai dari tahap oktan, globular, jantung awal, jantung, torpedo/kotiledon, hingga menjadi em...

MATERI 3 "PLANT ORGANOGENESIS (DIRECT AND INDIRECT ORGANOGENESIS)"

ORGANOGENESIS TANAMAN  (ORGANOGENESIS LANGSUNG DAN  ORGANOGENESIS TIDAK LANGSUNG) 23025010022 | JEVANYA ERINNE ANGELIQUE MANURUNG | A025 Organogenesis pada tanaman merupakan proses pembentukan organ baru yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Proses ini didasarkan pada 3 kemampuan dasar yang dimiliki oleh sel tanaman, yaitu totipotensi, dediferensiasi, dan kompetensi. Totipotensi adalah kemampuan sel tanaman untuk berkembang menjadi individu baru jika diberikan rangsangan yang sesuai. Dediferensiasi memungkinkan sel matang kembali ke kondisi meristematik, sedangkan kompetensi menentukan potensi suatu sel untuk berkembang ke arah tertentu. Regenerasi tanaman dapat terjadi melalui beberapa jalur utama, salah satunya adalah penggunaan meristem yang sudah ada (microcutting). Teknik ini memanfaatkan sel meristematik untuk memperbanyak tanaman secara langsung tanpa melalui tahap kalus. Selain itu, organogenesis merupakan jalur regenerasi yang memungkinkan pembentu...

MATERI 2 "IN VITRO PROPAGATION TECHNIQUE"

TEKNIK PERBANYAKAN IN VITRO 23025010022 | JEVANYA ERINNE ANGELIQUE MANURUNG | A025  Perbanyakan in vitro adalah teknik perbanyakan tanaman yang dilakukan dalam kondisi steril menggunakan media buatan di dalam wadah kaca atau plastik. Teknik ini termasuk dalam kultur jaringan, yang memungkinkan pertumbuhan bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ secara aseptik. Dalam perbanyakan klonal terdapat dua metode utama, yaitu perbanyakan vegetatif secara ex vitro dan in vitro, dimana metode in vitro mencakup organogenesis dan embriogenesis somatik. Teknik ini digunakan untuk memperbanyak tanaman dengan cepat dan mempertahankan sifat genetik yang sama dengan induknya. Dalam penerapannya, teknik ini memerlukan kondisi lingkungan yang terkendali, termasuk suhu, cahaya, dan komposisi nutrisi dalam media kultur. Keberhasilan perbanyakan in vitro sangat bergantung pada faktor-faktor seperti jenis eksplan yang digunakan, regulasi hormon pertumbuhan, serta sterilitas lingkungan. Metode ini...

MATERI 1 KONSEP DASAR DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

KONSEP DASAR DAN PENGEMBANGAN BIOTEKNOLOGI PERTANIAN  JEVANYA ERINNE ANGELIQUE MANURUNG 23025010022       Bioteknologi merupakan penerapan prinsip ilmiah dan teknik rekayasa dalam pengolahan material menggunakan agen biologi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dalam bidang pertanian, bioteknologi berperan dalam pengembangan tanaman unggul, peningkatan hasil panen, serta perlindungan tanaman dari hama dan penyakit. Dengan kemajuan teknologi, bioteknologi pertanian terus berkembang, memungkinkan rekayasa genetika untuk meningkatkan ketahanan pangan dan efisiensi produksi. Inovasi ini berkontribusi dalam menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.   Secara umum, bioteknologi mencakup berbagai teknik yang memanfaatkan organisme kehidupan atau zat yang dihasilkan oleh organisme tersebut untuk menciptakan atau memodifikasi produk. Teknologi ini dapat diterapkan untuk memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, serta mengembangkan mikro...